muda yang hijau bersemi…
Wanita itu berperasaan halus…kehalusannya mampu merobohkan kekerasan bukit batu yang sombong…menjadikan hatinya laksana samudera akhir dari sungai sungai yang bermuara…
Wanita itu berjiwa kesatria…ketegaran hatinya bagai barisan batu karang dibibir pantai…tak luluh dari terjangan badai yang bergemuruh…tak gentar oleh hempasan gelombang laut pasang…dan tak bergeming dari buruknya angin musim barat…
Aku terpukau…memandang di kedalaman jiwanya…
Yang indah rupawan seperti bunga bunga mekar di saat pagi menanti sinar harapan
Wanita itu bisa berhati keras…bagai batu pualam di malam gelap…mampu melumatkan hati para kumbang kumbang dalam sekejap…emosinya bagai gelombang…. mampu menggulung bahtera yang dilaluinya…
Wanita itu bisa menjadi angkara…seperti api yang berlidah panjang…kobarannya menghanguskan seluruh jiwa…menjadi debu debu yang berhamburan di terjang deru angin yang mendesing
Aku menutup mataku saat memandang jiwanya…sehalus dan sekeras itukah hatinya…???
Wanita laksana kembang dan api…tak akan tersulut bila bara tiada di hati….harum semerbak menyelumuti bumi…Bila kembang selalu ada di hati…
Bila engkau ingin mengerti…mari kita sama sama duduk belajar disini…dari seorang wanita yang kita hormati…dari seorang wanita ibu kita sendiri.
(Bapak Syafruddin Yahya; Karya : Rasull abidin, 31 Des 2011).
Wanita itu berperasaan halus…kehalusannya mampu merobohkan kekerasan bukit batu yang sombong…menjadikan hatinya laksana samudera akhir dari sungai sungai yang bermuara…
Wanita itu berjiwa kesatria…ketegaran hatinya bagai barisan batu karang dibibir pantai…tak luluh dari terjangan badai yang bergemuruh…tak gentar oleh hempasan gelombang laut pasang…dan tak bergeming dari buruknya angin musim barat…
Aku terpukau…memandang di kedalaman jiwanya…
Yang indah rupawan seperti bunga bunga mekar di saat pagi menanti sinar harapan
Wanita itu bisa berhati keras…bagai batu pualam di malam gelap…mampu melumatkan hati para kumbang kumbang dalam sekejap…emosinya bagai gelombang…. mampu menggulung bahtera yang dilaluinya…
Wanita itu bisa menjadi angkara…seperti api yang berlidah panjang…kobarannya menghanguskan seluruh jiwa…menjadi debu debu yang berhamburan di terjang deru angin yang mendesing
Aku menutup mataku saat memandang jiwanya…sehalus dan sekeras itukah hatinya…???
Wanita laksana kembang dan api…tak akan tersulut bila bara tiada di hati….harum semerbak menyelumuti bumi…Bila kembang selalu ada di hati…
Bila engkau ingin mengerti…mari kita sama sama duduk belajar disini…dari seorang wanita yang kita hormati…dari seorang wanita ibu kita sendiri.
(Bapak Syafruddin Yahya; Karya : Rasull abidin, 31 Des 2011).
No comments
Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^