Menyatu Dengan Malam

Sabtu, 20 Desember 2014

23:54 WIB

Ada yang tak biasa denganku malam ini. Jam segini, biasanya aku sudah berada di alam mimpi, tapi sekarang aku masih asyik menikmati kesunyian dengan mata yang masih terang 25 watt versi lampu philips. Hahaaha...

Rupanya rasa kantuk belum datang membelaiku.

Diluar, sisa-sisa hujan masih membekas dengan jelas. Mulai dari banyaknya genangan air, hingga angin yg berhembus dingin sekali. Hujan memang turun cukup lama, sejak sore tadi, hingga malam menjelang isya.

Pukul 19:00 tadi, aku juga terpaksa menerobos rintik gerimis air hujan yang hampir saja menggagalkan rencanaku malam ini. 

Awalnya meragu, tapi ada keyakinan yang memaksaku.

****

Beberapa jam lalu, aku meneguk segelas kopi hitam yang dinamakan "Kopi Aceh", juga dengan Roti cane keju susu. Roti ini sangat enak. Namun sayang, belum kuhabiskan, aku mendadak mual setelah menyantapnya beberapa kali.

Dan kopi itu, kopi dengan rasa yang sangat istimewah yang belum pernah aku nikmati sebelumnya.

Disini, aku tidak hanya menikmati kopi dan roti, tapi juga sembari blogger-an dan menyaksikan pertandingan sepak bola antara Manchester City vs Crystal Palace, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Manch. City.
Yeaaayyy ( ´ ▽ ` )

Setelah pertandingan itu selesai, aku langsung bergegas pulang karena malam yang sudah semakin larut. 

***

Aku menyatu dengan malam. 

"Ketika angin, dingin dan rasa bersatu menjadi sesuatu yang tidak aku pahami maknanya."

Rasa ini asing. Bahkan tak bisa aku ungkapkan keasingannya.

***

Terima kasih untuk secangkir kopi dengan rasa sayang yang larut didalamnya.

By: Nurri~

Nurlianasyaf.com