Aku masih ingat jelas saat-saat pertama kali menginjakan kaki di sekolah itu. Ada rasa bahagia bercampur benci dalam hati dan jiwaku. Ahh, ini terlalu buruk jika harus kuingat kembali, dan SKIP!! Lupakan yang lalu, mari sambut yang baru ☻
Betapa bersyukurnya aku, Allah mengabulkan doaku untuk lulus sekolah tahun ini. (Read: Tahun Lalu). Ya, tepat dibulan Mei 2014, aku dinyatakan LULUS dari Sekolah Menengah Kejuruan setelah berperang melawan hati kurang lebih selama 3 tahun. Aku lulus dengan hasil yang alhamdulillah nggk malu-maluin banget. Hahhaa... Walaupun nilai hasil Ujian Nasional terbilang rendah, aku tetap mensyukurinya. Karena sesungguhnya masih banyak siswa-siswi yang nilainya lebih hancur dariku. Hehehe..
Tapi, sebenarnya agak malu juga dengan nila-nilai yang tertulis dalam ijazah, tapi apalah daya, aku harus bangga, karena aku sendiri yang telah mencetaknya dengan kemampuanku. Tapi buat kalian yang belum atau mau melaksakan Ujian, lebih baik belajar dengan sungguh-sungguh dan mempersiapkannya dengan matang. Cetaklah nilai sebesar-besarnya hasil kemampuan kalian. Jangan seperti aku ini. *Ehhh..........
Setelah dinyatakan LULUS
Aku adalah seorang gadis dari keluarga sederhana yang menetap tinggal di Ibu Kota Jakarta. Mempunyai kaka yang hampir semuanya sudah menikah dan tinggal bersama keluarga barunya.
Sebagai seorang anak yang tidak mau menyusahkan kedua orang tua, dan sebagai adik yang tidak mau merepotkan kakak, aku memutuskan untuk langsung terjun dalam dunia kerja. Ya, walaupun hanya bermodalkan ijazah SMK, tidak menjadi halangan untuk meraih masa depan. Sempat terpikir untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, tapi aku urungkan itu. Aku pikir, tak ada salahnya kalau aku langsung bekerja saja. Syukur alhamdulillah kalau setelah bekerja aku bisa sambil kuliah. Insha Allah~
Kehidupan baruku dimulai saat aku magang di kantor BRI Divisi DikLat yang terletak di Jakarta Selatan. Kenapa aku bisa magang disana? Seorang guru kejuruan di sekolahku menawarkan magang atau pelatihan kerja kepada murid-muridnya, (hanya untuk 5 orang) dan aku menerima tawarin itu. Sebenarnya magang disana bukanlah untuk jurusanku, karena aku belajar di jurusan Pemasaran, sedang magang disana untuk jurusan Administrasi. Tapi guruku bilang, tidak apa-apa, untuk menambah pengalaman apa salahnya? Disanapun memperbolehkan jurusan lain untuk magang. :)
Oh iya, aku mulai magang di BRI Divisi DikLat ini sebelum pengumuman kelulusan. Tepatnya setelah Ujian Nasional selesai. Pada Awal bulan Mei 2014.
Oh iya, aku mulai magang di BRI Divisi DikLat ini sebelum pengumuman kelulusan. Tepatnya setelah Ujian Nasional selesai. Pada Awal bulan Mei 2014.
Ada kebanggaan tersendiri ketika magang disana. Senang sekali rasanya. Pegawai disana sangat baik dan penyayang. Aku juga bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi pekerja kantoran. Pulang jam 5, sabtu-minggu libur, kerjanya juga santai (bisa sambil ngobrol santai dengan teman) Hihii...
Yang paling aku suka di sini adalah bisa menjalankan kewajiban sholat. Wajib ataupun Sunnah, pegawai di sini bisa melaksanakannya. Aku berharap sekali bisa mendapatkan pekerjaan seperti ini. Hehehe...
Sayang sekali, kalau mau bekerja di sini harus lulusan sarjana dan mengikuti beberapa tes serta pelatihan yang cukup panjang.
Yang paling aku suka di sini adalah bisa menjalankan kewajiban sholat. Wajib ataupun Sunnah, pegawai di sini bisa melaksanakannya. Aku berharap sekali bisa mendapatkan pekerjaan seperti ini. Hehehe...
Sayang sekali, kalau mau bekerja di sini harus lulusan sarjana dan mengikuti beberapa tes serta pelatihan yang cukup panjang.
"Aku pernah Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) ketika kelas 2 SMK, tapi bukan dikantor, melainkan di swalayan, tepatnya di Hypermart. Disanalah tempat yang sesuai dengan jurusan sekolahku."
Sejak kecil, aku ingin suatu saat nanti aku bisa bekerja didepan monitor, berteman dengan komputer. Bermain-main dengan Ms. Office. Mengenakan kemeja dan blezer, rok panjang, serta sepatu hak tinggi yang sering dipakai wanita kantoran. Minimal jadi staff atau Admin-lah. Ya, aku ingin sekali bekerja disebuah kantor yang katanya kalau kerja dikantoran itu pasti enak. *Katanya.
Begitupun dengan teman-teman seperjuanganku. Kami sama-sama berharap mendapat kerja yang "enak". Heheh
Begitupun dengan teman-teman seperjuanganku. Kami sama-sama berharap mendapat kerja yang "enak". Heheh
Namun, kenyataan tak selalu sama dengan harapan. Kenyataan aku masuk dalam bidang Pemasaran saat pembagian kejuruan di sekolah membuatku benar-benar patah hati stadium 4. Jauh dari yang aku harapkan. Setelah gagal masuk sekolah berbasis komputer, aku harus menerima (Lagi) pahitnya kenyataan ini. Aku pikir, pelajaran Pemasaran dan Administrasi sangat jauh berbeda. Apa setelah lulus nanti aku bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang aku inginkan? Pada kenyataannya, seorang marketing atau lulusan pemasaran itu kebanyakan bekerja di Mall atau di luar kantor. Itulah yang selalu ada dalam benakku.
*ehh, kenapa jadi bahas masa lalu? Arrghhhh....... Mari ke masa kini.
Masa magangku di BRI terhitung 2 bulan. Namun, atas izin dari sekolah, aku hanya menjalaninya selama satu bulan. Begitupun teman-temanku. Dan ini berartikan bahwa bulan ini (juni) aku akan nganggur.
Ohya, alhamdulillah, selama magang, aku diberikan uang saku. Memang tidak banyak, tapi cukuplah untuk ongkos. Hahaha...
Hari ke 2 setelah selesai magang, aku mulai berpetualang mencari pekerjaan. Aku ingat, Office Tower adalah gedung perkantoran yang pertama kali aku datangi untuk melamar. Kedatanganku ke sini karena info dan ajakan dari teman seperjuanganku di SMK. Hari itu aku langsung ada tes wawancara dan psikotest. Setelah semuanya selesai, aku langsung bergegas pulang.
Oh iya, sebelum meninggalkan ruang tes wawancara, sang personalia bilang, "Tunggu kabar selanjutnya, ya. Nanti dihubungi via telepon."
Nunggu? Baiklah!
Setelah Office Tower, aku mulai menginjakkan kaki ke gedung-gedung lainnya. Mulai dari gedung dengan lantai tertinggi, sampai gedung yang hanya berlantai 2. Ehh, emang 2 lantai disebut gedung (?) *abaiakan
Tidak hanya perkantoran, aku juga "meninggalkan" beberapa lamaran di pusat perbelanjaan swalayan seperti saat PKL dulu. Jika memang rezeki aku ada di sana, aku tak mungkin menolaknya. Rencana Allah lebih Indah. Ia pasti tau yang terbaik untukku.
*ini namanya belum rezeki. Hahaa
Tapi, aku tidak terlalu memikirkan hal ini. Aku menikmati waktuku di rumah. Bisa dibilang jadi pengangguran bahagia. Hahahha..... Ibuku juga tidak mendesakku agar segera bekerja. Malah Ibu mendukungku agar di rumah dulu. Istirahat. Nikmati waktu, jangan langsung bekerja. Karena kalau sudah bekerja, waktu istirahat akan berkurang.
Alhamdulillah. Hehehe :)
Tapi aku tau, tidak bisa selamanya aku begini. Aku tidak mau terus-terusan "minta" untuk memenuhi kebutuhanku seperti; jajan, main, hangout, dan sebagainya. Aku ingin mendapatkan uang hasil jerih payah keringatku sendiri... *Eaaaaaa.......
Tapi, mau dikatakan apa lagi. Kalau memang belum rezeki, ya mau gimanapun gak akan bisa dapat kerja. Yang penting mah kita tetap berdoa, berusaha dan pantang menyerah. Insha allah, rezeki akan berpihak pada kita. :))
28 Agustus 2014, ketika hari mulai malam. Seorang teman SD sekaligus teman SMK menghubungi aku melalui pesan singkat atau SMS. Dia menyuruhku untuk datang melamar pekerjaan di sebuat pusat belanja yang kebetulan tidak begitu jauh dari rumah.
Temanku memberikan arahan dengan jelas. Dia juga bilang, kemungkinan besar pasti diterima. Dan alhamdulillah, setelah datang dan tes wawancara, aku langsung diperbolehkan kerja esok harinya, 29 Agustus 2014. Aku datang melamar kerja berdua dengan teman SD-ku. Dan dia juga diterima.
Keesokan harinya, aku memulai aktivitas baru dimeja kasir sebuah pusat belanja itu. Alhamdulillah, aku sangat menikmatinya. Di sini, aku bertemu beberapa teman seperjuangan yang baru memulai kerja juga. Dan beberapa senior yang sudah cukup lama bekerja di sini. Mereka asyik-asyik, iyaa... aku juga bertemu banyak konsumen yang karakternya berbeda-beda. Sabar, pemarah, baik hati, judes, dan lainnya. Bekerja di sini membuatku banyak berpikir. Ternyata inilah "kenyataan" yang dulu sering aku pelajari di sekolah. Aku tidak begitu susah beradaptasi di sini. Karena memang segala tentang ini sudah kupelajari di sekolah. Suka dukanya sudah terasa.
Namun sayang, masa magangku di sini ternyata tidak berlangsung lama. Setelah 1 minggu bekerja, pada 7 September 2014 aku mengundurkan diri. Tentu dengan hormat dan secara baik-baik. Ada sesuatu yg membuatku tidak bisa melanjutkannya. Berhubung belum ada surat perjanjian, maka aku memilih mengundurkan diri. Ini melalui proses pemikiran yang cukup panjang. Hahahha
Dan aku resmi nganggur (lagi)
Beberapa hari setelah itu, aku mulai berpetualang mencari kerja. Sekali jalan, aku membawa 3 surat lamaran. Waktu itu, aku Jalan tanpa tujuan bersama seorang teman, Amalia. Hahaha.. Kemudian "nyasar" ke daerah Blok M. Di sana aku "mendaratkan" sebuah lamaran. Dan sekali melamar, aku langsung diterima kerja. Begitu juga dengan temanku. Alhamdulillah..
Aku memulai aktivitas baru (lagi) di Blok M Plaza. Aku tidak bekerja di kantor, melainkan di sebuah toko.
Hari demi hari aku lalui dengan harapan kali ini aku bisa awet kerja. Satu minggu berlalu, hati merasa senang sekali. Karena yang lalu, aku hanya bertahan 1 minggu. Hahhahaa....
Tapi, mau dikatakan apalagi. Setelah 2 minggu berlalu, aku memutuskan untuk mengundurkan diri (lagi). Aku melakukan ini bukan karena aku "gak betahan" atau karena aku melakukan kesalahan. Kerja di toko sangat santai. Tidak capek (karena tidak kerja berat). Namun, ada sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan. Sebenarnya aku masih bisa memperjuangkan ini semua, tapi orangtua dan keluarga tidak mendukung. "Jangan menyiksa diri sendiri, lebih baik cari kerja (lagi). Rezeki bukan hanya ada di sana."
Dan akupun menurutinya. Temanku juga mengundurkan diri.
Beberapa hari setelah resign, aku mendatangi sebuat acara job fair pencari kerja. Datang kesini saran dari kakak dan seorang temanku. Awalnya aku malas sekali datang ke acara begini, tapi aku mikir lagi, apa salahnya mencoba, mungkin rezekiku ada di sana. Hehehe...
Aku melawan rasa malas itu dan datang ke acara tersebut bersama temanku, Amalia. Dia adalah teman seperjuanganku dalam mencari kerja. Hehhee....
Sesampainya di sana, keadaan benar-benar gersang. Banyak orang yang berlalu lalang dan antre-an panjang. Passss, ini yang aku bayangkan sebelumnya dan kenyataannya memang benar.. Aku menghela napas panjang dan ingin segera pulang. Tapi aku urungkan itu. Nasi sudah menjadi bubur, aku sudah terlanjur.. Akhirnya aku beranikan diri untuk ikut antre. Saat mengantre, aku bertemu teman SMP-ku dulu. Dia bersama 4 teman SMK-nya.
*Ada kebahagiaan tersendiri saat pertemuan ini. Hahaahha
Setelah hampir 2 jam antre, aku masih pada posisi "menunggu". Aku harus antre ampai ujung agar bisa masuk ke dalam ruangan yang isinya banyak perusahaan yang membuka lowongan. Tapi, rasa-rasanya aku tak kuat kalau antre dan berdiri lebih lama lagi. Hffffff......
Disela-sela rasa lelahku, teman SMP yang tadi bertemu denganku itu memanggil dan menyuruhku agar ikut bersamanya. Rupanya dia mengajakku duduk (lesehan di lantai) bersama ke-4 temannya. Sepertinya dia tau aku sangat kelelahan. Hahah... Setelah keasyikan duduk dan ngobrol santai dengan mereka, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan antre. Begitupun dengan teman SMP-ku dan teman-temannya. Hahah.. Sabodolah, aku udah cape banget (╥_╥) walau sedih juga karena tidak jadi melamar.
Tapi temanku Amalia, dia berhasil menerjang antre sendirian hingga masuk ke dalam ruangan... *Kau hebat!!
Saat sedang duduk dan ngobrol santai, tiba-tiba HP-ku berdering tanda ada panggilan masuk dari kakakku. Aku menjawab panggilan itu, dan ternyata dia menyampaikamenyampaikan berita baik untukku. Dia mendapat tawaran kerja, dan menawarkannya padaku bekerja menjadi seorang resepsionis di sebuah kantor kecil yang berada di daerah Sudirman, Jakarta. Aku langsung meng-iya-kan tawaran itu. Kakakku bilang, besok aku harus datang ke kantor tesrsebut. Dan hari itu, 9 Oktober 2014 ketika hari mulai sore, aku langsung bergegas menuju lokasi untuk mengetahui dimana letak kantor tersebut.
Alhamdulillah, tidak jadi melamar kerja, tapi dapat panggilan kerja (^ï½–^)
Jumat, 10 Oktober 2014
Aku bangun tidur lebih pagi dan segera berangkat menuju kantor tempat aku akan melamar kerja. Dengan berpakaian batik dan celana hitam, serta debaran jantung yang dag-dig-dug, aku sampai di sana pukul 8 pagi. Di sana aku langsung bertemu seorang karyawan yang menjemputku di lobby dan segera naik ke atas menuju kantor dan langsung menemui sang personalia. Bincang berbincang, kemudian aku menemukan titik kebahagiaan setelah beliau bilang, "kamu bekerja di sini, ya. Terserah mau mulai sekarang atau hari senin. Semoga betah, ya."
Syukur Alhamdulillah..
Aku sà ngat bersyukur bisa bekerja di sini. Aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Terkecuali gaji yang belum mencapai UMR. Hahaha....
Kerja kantoran, itulah yang aku inginkan. Alhamdulillah, aku bisa bekerja. Aku mendapat hari kerja senin-jumat. Sabtu-minggu waktunya libur. Aku bisa menjalankan sholat 5 waktu dan sunnah di sini. Walau pemimpinku non muslim, alhamdulillah mereka sangat toleransi. Dulu, aku ingin sekali bekerja dengan transportasi kereta, biar gak terjebak macet. Taulah gimane Jakarta. Kalau bisa yang arah bogor, karena kereta kosong. Hahaha... Dan sekarang, aku bekerja menggunakan kereta, tapi sayang, bukan ke arah bogor, melainkan ke St. Sudirman yang keretanya itu penuh BANGET. Dalam 1 kereta yang terdiri dari 8 gerbong, hampir 70% penumpangnya turun di St. Sudirman. Gimana? Bisa dibayangkan betapa penuhnya? Tapi bagimanapun itu, aku harus bisa menikmatinya.
Ini semua tidak terlepas dari doa dan usaha. Walaupun kadang banyak gangguan setan, kita tetap harus punya keyakinan yang kuat.
Tak semua kenyataan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kebahagiaan yang aku dapatkan sungguh terasa indah. Keinginan-keinginan yang perlahan bisa aku dapatkan. Walau harus menunggu takdir itu sampai kepadaku.
Semua yang aku alami tidak ada yang terlepas dari duka. Heheh... Suka duka dalam kehidupan itu memang sudah biasa. Apapun yang terjadi, tetaplah terima dan menjalaninya. Tapi jangan lupa berdoa juga, meminta yang terbaik dari yang paling baik..
Salam hangat
Nurri :)
*ehh, kenapa jadi bahas masa lalu? Arrghhhh....... Mari ke masa kini.
Awal Juni 2014.Aku mulai mencari info lowongan pekerjaan dari berbagai sumber. Mulai teman, keluarga, sampai media massa.
Masa magangku di BRI terhitung 2 bulan. Namun, atas izin dari sekolah, aku hanya menjalaninya selama satu bulan. Begitupun teman-temanku. Dan ini berartikan bahwa bulan ini (juni) aku akan nganggur.
Ohya, alhamdulillah, selama magang, aku diberikan uang saku. Memang tidak banyak, tapi cukuplah untuk ongkos. Hahaha...
Hari ke 2 setelah selesai magang, aku mulai berpetualang mencari pekerjaan. Aku ingat, Office Tower adalah gedung perkantoran yang pertama kali aku datangi untuk melamar. Kedatanganku ke sini karena info dan ajakan dari teman seperjuanganku di SMK. Hari itu aku langsung ada tes wawancara dan psikotest. Setelah semuanya selesai, aku langsung bergegas pulang.
Oh iya, sebelum meninggalkan ruang tes wawancara, sang personalia bilang, "Tunggu kabar selanjutnya, ya. Nanti dihubungi via telepon."
Nunggu? Baiklah!
Setelah Office Tower, aku mulai menginjakkan kaki ke gedung-gedung lainnya. Mulai dari gedung dengan lantai tertinggi, sampai gedung yang hanya berlantai 2. Ehh, emang 2 lantai disebut gedung (?) *abaiakan
Tidak hanya perkantoran, aku juga "meninggalkan" beberapa lamaran di pusat perbelanjaan swalayan seperti saat PKL dulu. Jika memang rezeki aku ada di sana, aku tak mungkin menolaknya. Rencana Allah lebih Indah. Ia pasti tau yang terbaik untukku.
Hari berganti hari.Tak ada satupun panggilan kerja yang aku terima. Yang ada hanya panggilan Interview yang berujung harapan palsu! Hahha.. Kok begini banget, yaa.. Susahnya cari kerjaaa...
*ini namanya belum rezeki. Hahaa
Tapi, aku tidak terlalu memikirkan hal ini. Aku menikmati waktuku di rumah. Bisa dibilang jadi pengangguran bahagia. Hahahha..... Ibuku juga tidak mendesakku agar segera bekerja. Malah Ibu mendukungku agar di rumah dulu. Istirahat. Nikmati waktu, jangan langsung bekerja. Karena kalau sudah bekerja, waktu istirahat akan berkurang.
Alhamdulillah. Hehehe :)
Juni - Juli- AgustusAku melihat kalender dinding yang terpampang jelas di depan mataku. Ini sudah masuk hari ke-25 bulan Agustus. Setelah selesai magang dibulan mei, bulan juni, sampai agustus aku lewati hari di rumah. Ternyata sudah selama ini.
Tapi aku tau, tidak bisa selamanya aku begini. Aku tidak mau terus-terusan "minta" untuk memenuhi kebutuhanku seperti; jajan, main, hangout, dan sebagainya. Aku ingin mendapatkan uang hasil jerih payah keringatku sendiri... *Eaaaaaa.......
Tapi, mau dikatakan apa lagi. Kalau memang belum rezeki, ya mau gimanapun gak akan bisa dapat kerja. Yang penting mah kita tetap berdoa, berusaha dan pantang menyerah. Insha allah, rezeki akan berpihak pada kita. :))
28 Agustus 2014, ketika hari mulai malam. Seorang teman SD sekaligus teman SMK menghubungi aku melalui pesan singkat atau SMS. Dia menyuruhku untuk datang melamar pekerjaan di sebuat pusat belanja yang kebetulan tidak begitu jauh dari rumah.
Temanku memberikan arahan dengan jelas. Dia juga bilang, kemungkinan besar pasti diterima. Dan alhamdulillah, setelah datang dan tes wawancara, aku langsung diperbolehkan kerja esok harinya, 29 Agustus 2014. Aku datang melamar kerja berdua dengan teman SD-ku. Dan dia juga diterima.
Keesokan harinya, aku memulai aktivitas baru dimeja kasir sebuah pusat belanja itu. Alhamdulillah, aku sangat menikmatinya. Di sini, aku bertemu beberapa teman seperjuangan yang baru memulai kerja juga. Dan beberapa senior yang sudah cukup lama bekerja di sini. Mereka asyik-asyik, iyaa... aku juga bertemu banyak konsumen yang karakternya berbeda-beda. Sabar, pemarah, baik hati, judes, dan lainnya. Bekerja di sini membuatku banyak berpikir. Ternyata inilah "kenyataan" yang dulu sering aku pelajari di sekolah. Aku tidak begitu susah beradaptasi di sini. Karena memang segala tentang ini sudah kupelajari di sekolah. Suka dukanya sudah terasa.
Namun sayang, masa magangku di sini ternyata tidak berlangsung lama. Setelah 1 minggu bekerja, pada 7 September 2014 aku mengundurkan diri. Tentu dengan hormat dan secara baik-baik. Ada sesuatu yg membuatku tidak bisa melanjutkannya. Berhubung belum ada surat perjanjian, maka aku memilih mengundurkan diri. Ini melalui proses pemikiran yang cukup panjang. Hahahha
Dan aku resmi nganggur (lagi)
Beberapa hari setelah itu, aku mulai berpetualang mencari kerja. Sekali jalan, aku membawa 3 surat lamaran. Waktu itu, aku Jalan tanpa tujuan bersama seorang teman, Amalia. Hahaha.. Kemudian "nyasar" ke daerah Blok M. Di sana aku "mendaratkan" sebuah lamaran. Dan sekali melamar, aku langsung diterima kerja. Begitu juga dengan temanku. Alhamdulillah..
Aku memulai aktivitas baru (lagi) di Blok M Plaza. Aku tidak bekerja di kantor, melainkan di sebuah toko.
Hari demi hari aku lalui dengan harapan kali ini aku bisa awet kerja. Satu minggu berlalu, hati merasa senang sekali. Karena yang lalu, aku hanya bertahan 1 minggu. Hahhahaa....
Foto kenang-kenangan dari Blok M Plaza Me, Ka Sari dan Amalia |
Tapi, mau dikatakan apalagi. Setelah 2 minggu berlalu, aku memutuskan untuk mengundurkan diri (lagi). Aku melakukan ini bukan karena aku "gak betahan" atau karena aku melakukan kesalahan. Kerja di toko sangat santai. Tidak capek (karena tidak kerja berat). Namun, ada sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan. Sebenarnya aku masih bisa memperjuangkan ini semua, tapi orangtua dan keluarga tidak mendukung. "Jangan menyiksa diri sendiri, lebih baik cari kerja (lagi). Rezeki bukan hanya ada di sana."
Dan akupun menurutinya. Temanku juga mengundurkan diri.
Beberapa hari setelah resign, aku mendatangi sebuat acara job fair pencari kerja. Datang kesini saran dari kakak dan seorang temanku. Awalnya aku malas sekali datang ke acara begini, tapi aku mikir lagi, apa salahnya mencoba, mungkin rezekiku ada di sana. Hehehe...
Aku melawan rasa malas itu dan datang ke acara tersebut bersama temanku, Amalia. Dia adalah teman seperjuanganku dalam mencari kerja. Hehhee....
Sesampainya di sana, keadaan benar-benar gersang. Banyak orang yang berlalu lalang dan antre-an panjang. Passss, ini yang aku bayangkan sebelumnya dan kenyataannya memang benar.. Aku menghela napas panjang dan ingin segera pulang. Tapi aku urungkan itu. Nasi sudah menjadi bubur, aku sudah terlanjur.. Akhirnya aku beranikan diri untuk ikut antre. Saat mengantre, aku bertemu teman SMP-ku dulu. Dia bersama 4 teman SMK-nya.
*Ada kebahagiaan tersendiri saat pertemuan ini. Hahaahha
Setelah hampir 2 jam antre, aku masih pada posisi "menunggu". Aku harus antre ampai ujung agar bisa masuk ke dalam ruangan yang isinya banyak perusahaan yang membuka lowongan. Tapi, rasa-rasanya aku tak kuat kalau antre dan berdiri lebih lama lagi. Hffffff......
Disela-sela rasa lelahku, teman SMP yang tadi bertemu denganku itu memanggil dan menyuruhku agar ikut bersamanya. Rupanya dia mengajakku duduk (lesehan di lantai) bersama ke-4 temannya. Sepertinya dia tau aku sangat kelelahan. Hahah... Setelah keasyikan duduk dan ngobrol santai dengan mereka, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan antre. Begitupun dengan teman SMP-ku dan teman-temannya. Hahah.. Sabodolah, aku udah cape banget (╥_╥) walau sedih juga karena tidak jadi melamar.
Tapi temanku Amalia, dia berhasil menerjang antre sendirian hingga masuk ke dalam ruangan... *Kau hebat!!
Saat sedang duduk dan ngobrol santai, tiba-tiba HP-ku berdering tanda ada panggilan masuk dari kakakku. Aku menjawab panggilan itu, dan ternyata dia menyampaikamenyampaikan berita baik untukku. Dia mendapat tawaran kerja, dan menawarkannya padaku bekerja menjadi seorang resepsionis di sebuah kantor kecil yang berada di daerah Sudirman, Jakarta. Aku langsung meng-iya-kan tawaran itu. Kakakku bilang, besok aku harus datang ke kantor tesrsebut. Dan hari itu, 9 Oktober 2014 ketika hari mulai sore, aku langsung bergegas menuju lokasi untuk mengetahui dimana letak kantor tersebut.
Alhamdulillah, tidak jadi melamar kerja, tapi dapat panggilan kerja (^ï½–^)
Jumat, 10 Oktober 2014
Aku bangun tidur lebih pagi dan segera berangkat menuju kantor tempat aku akan melamar kerja. Dengan berpakaian batik dan celana hitam, serta debaran jantung yang dag-dig-dug, aku sampai di sana pukul 8 pagi. Di sana aku langsung bertemu seorang karyawan yang menjemputku di lobby dan segera naik ke atas menuju kantor dan langsung menemui sang personalia. Bincang berbincang, kemudian aku menemukan titik kebahagiaan setelah beliau bilang, "kamu bekerja di sini, ya. Terserah mau mulai sekarang atau hari senin. Semoga betah, ya."
Syukur Alhamdulillah..
Hari setelah kemarin26 Maret 2015. Alhamdulillah, sudah lebih dari 5 bulan aku bekerja di sini. Sebuah kantor kecil bidang jasa hukum kepailitan atau law office.
Aku sà ngat bersyukur bisa bekerja di sini. Aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Terkecuali gaji yang belum mencapai UMR. Hahaha....
Kerja kantoran, itulah yang aku inginkan. Alhamdulillah, aku bisa bekerja. Aku mendapat hari kerja senin-jumat. Sabtu-minggu waktunya libur. Aku bisa menjalankan sholat 5 waktu dan sunnah di sini. Walau pemimpinku non muslim, alhamdulillah mereka sangat toleransi. Dulu, aku ingin sekali bekerja dengan transportasi kereta, biar gak terjebak macet. Taulah gimane Jakarta. Kalau bisa yang arah bogor, karena kereta kosong. Hahaha... Dan sekarang, aku bekerja menggunakan kereta, tapi sayang, bukan ke arah bogor, melainkan ke St. Sudirman yang keretanya itu penuh BANGET. Dalam 1 kereta yang terdiri dari 8 gerbong, hampir 70% penumpangnya turun di St. Sudirman. Gimana? Bisa dibayangkan betapa penuhnya? Tapi bagimanapun itu, aku harus bisa menikmatinya.
Ini semua tidak terlepas dari doa dan usaha. Walaupun kadang banyak gangguan setan, kita tetap harus punya keyakinan yang kuat.
Tak semua kenyataan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kebahagiaan yang aku dapatkan sungguh terasa indah. Keinginan-keinginan yang perlahan bisa aku dapatkan. Walau harus menunggu takdir itu sampai kepadaku.
Semua yang aku alami tidak ada yang terlepas dari duka. Heheh... Suka duka dalam kehidupan itu memang sudah biasa. Apapun yang terjadi, tetaplah terima dan menjalaninya. Tapi jangan lupa berdoa juga, meminta yang terbaik dari yang paling baik..
Salam hangat
Nurri :)
Allah S.W.T memang tidak penah menutup teliga pada hamba-hambanya yang bersabar....
ReplyDeleteAmin. Heheh :)
DeleteTerima kasih :)
perjuangan dan usaha kerastidak akan pernah sia-sia.dan setiap kegagalan dalam mencari pekerjaan memberikan kita pengalaman.selamat ya :D
ReplyDeleteIya, pengalaman berharga. Hahha
DeleteTerima kasih :)
selamat ya atas kerjaan baru nya, kalau sudah rezeki memang tidak kemana
ReplyDeleteTerima kasih. Hehhe
DeleteIya, benar sekali. Allah sudah menyiapkan rezeki kita masing-masing :)
semoga kebahagiaan lulus dan mendapatkan pekerjaan sebagai orang kantoran akan selalu membahagiakan setiap langkahnya hingga akhir hayat dikandung badan...aaamiiiin
ReplyDeleteAmin amin amin, ya allah.
DeleteTerima ksh, mas :)
Smangaatttt ^_____^
ReplyDeleteKm kukasi liebster award yaaa
Semangat kembali :)
DeleteWah, aku dapat lagiii....
Insha allah, semoga aku bisa balas, ya. Hehhe
Rencana Allah lebih Indah. Ia pasti tau yang terbaik untukku.. :)
ReplyDeleteIya, allah maha tau segalanya. Untuku, untukmu juga :)
Deletesetiap usaha pasti memberikan pengalaman dan pengalaman itu menjadikan kita lebih baik untuk diri sendiri dan dimana orang lain :)
ReplyDeleteselamat yah :)
Iya.hihii
DeleteTerima kasih :)
ciyeehhhh :)
ReplyDeleteEh, Dina :D
DeleteAlhamdulillah, rejeki datang dr hal yg tak diduga2.... :)
ReplyDeleteIya, Alhamdulillaah :)
DeleteKetika kita berusaha pasti ada jalan keluarnya. aamiin
ReplyDeletedan rejekipun akhirnya datang
Iya. Benar!
DeleteKuncinya adalah trus berdoa dan berusaha :)
Selamat ya :)) seneng banget ya pasti, bersyukur selalu ya :D
ReplyDeleteIya. Insha Allah. Hihii...
DeleteTerima kasih :)
semua butuh perjuangan memang kak
ReplyDeletebetah ya kerjanya :)
Yap, benar banget!
DeleteInsha Allah ^,°
Selamat yaaaa.. In Shaa Allah berkah.. :D
ReplyDeleteAmin- Amin- Amin :))
Delete