Source:Google |
Aku pernah membayangkanmu di sini.
Tempat di mana hampir setiap malam aku memandang gelapnya malam dengan titik-titik cahaya sebagai rindunya.
Romantis bukan, jika kita menyaksikannya berdua? Begitu pikirku kala itu. Tapi rasanya tak mungkin kita bisa menatap malam berdua dari tempat yang sama. Aku? Ahh, siapa aku? Hanya debu dalam hidupmu. Dan rinduku takkan mungkin memanggilmu.
Namun ternyata aku salah. Malam itu kau datang dan mewujudkan semuanya. Ah, ya. Ternyata rindu dan temu masih berpihak padaku.
Kau tau betapa bahagianya aku malam itu? Kau menghidupkan kembali rasa yang sudah kutinggal mati.
Kau, Sayang. Benar-benar membuatku mabuk kepayang.
Angin malam saja tak mampu membuatku kedinganan. Dan kegelapan tak membuat aku ketakutan.
Aku bahagia....
Aku bahagia....
*noted:
Jadi ceritanya kalimat-kalimat di atas adalah hasil ke-iseng-an sebelum tidur. Bukan curhatan bukan hasil kegalauan.
Ada baiknya kalau diabaikan saja. Tapi tetap tingalkan jejak karena sudah terlanjur baca, ya. Huahhah...
Selamat malam!
aku yakin itu bukan sekedar iseng, pasti curhatan ,jujur aja deh haha
ReplyDeleteHuahahah......
DeleteEnggak, kok! Engga!
Enelan, deh :p
Cinta memang membuat segalanya tak berdaya, segalanya tampak indah
ReplyDeleteCinta tanpa mata alias buta? :D
Delete