AntarWorld Travel
Menjelajah 3 Pulau - Masih
ingat dengan postinganku 2 Minggu lalu yang berjudul Seseruan bareng Blogger dan Sharp? Kalau
belum, bisa baca DI SINI.
Nah, kali ini, aku mau
cerita sedikit tentang Akhir Pekan yang aku lewati dengan jalan-jalan ke Pulau
Seribu.
Hari Minggu, 18 Oktober
2015, aku bersama Kakakku, Kakak Ipar, Adik, Keponakan dan teman kakakku, serta
rombongan dari Antar World Travel berkunjung ke 3 Pulau yang ada di Kepulauan
Seribu, DKI Jakarta. Pulau Kelor, Pulau Onrust dan Pulau Cipir
adalah pulau yang menjadi sasaran kami dalam Jelajah 3 Pulau ini.
Pagi yang cerah, kami
berkumpul di Pelabuhan Muara Kamal, Cengkareng untuk selanjutnya melakukan
perjalanan dengan kapal menuju perairan Kepulauan Seribu.
Dan setelah melewati
waktu sekitar setengah jam untuk menyebrangi lautan, akhirnya kami sampai di
Pulau Kelor, pulau yang kami kunjungan pertama.
Dari kejauhan, pulau ini
terlihat begitu cantik dengan pemandangan sebuah bangunan tua berwarna merah
bata dan reruntuhan yang berada di pinggir pantai. Bangunan merah bata itu
ternyata bernama Benteng Martelo. Benteng ini adalah bangunan yang dibangun
pada masa VOC di abad ke-17. Bangunan yang dibuat dengan batu bata merah yang
bentuknya melingkar 360 derajat yang masih terlihat kokoh di Pulau Kelor.
Namun sayang, areanya
tidak luas, pepohonan di sini begitu jarang, jadi panasnya matahari begitu
terasa sekali. Dan pulau ini juga tidak begitu ramai. Penjual makanan dan
minuman juga hanya ada 1. Tapi hal itu tidak menjadi halangan untuk kami
bersenang-senang.
Karena aku suka yang
sepi, jadi aku fine aja. Muehehhe.....
Di Pulau kelor ini,
Benteng Martelo dan sisa-sisa reruntuhan menjadi sasaran empuk untuk
objek foto para pengunjung karena bangunannya sangat terlihat bagus dan unik.
Pantai dan lautnya juga indah. Aku pun gak mau ketinggalan, siapin kamera buat
mengabadikan moment langkah ini! :D
Setelah hampir 2 jam
berdiam di Pulau Kelor, sekitar pukul 11 kami melanjutkan perjalanan menuju
Pulau Onrust. Nah, Pulau Onrust ini berada di dekat Pulau Bidadari yang tidak
jauh juga dari Pulau Kelor.
Sesampainya di Pulau
Onrust, kami mengawalinya dengan makan siang di bawah pepohonan rindang. Nah,
Pulau ini berbeda dengan Pulau Kelor yang pohonnya jarang dan tidak begitu
luas, Di Pulau Onrust ini, lumayan ramai dan banyak singgah kapal-kapal
pengunjung karena areanya yang cukup luas. Yang disayangkan, pulau ini tidak
memiliki pantai. Jadi kami tidak bisa duduk santai di pinggi pantai untuk
menikmati ombak.
Kebanyakan orang memilih
bersantai di warung yang menjual makanan dan minuman. Ada juga yang
menjual es kelapa muda. Harganya Rp. 18.000,- Entah murah, mahal atau standar,
aku gak paham deh. Maklumlah, aku bukan penjual es kelapa. Wkwkkw
Pulau yang ditumbuhi
pepohonan ini ternyata banyak banyak memiliki bangunan peninggalan sejarah
Belanda yang dibangun sekitar tahun 1911. Diantaranya ada bangunan bekas
Karantina Haji, bangunan penjara dan sebuah museum yang menyimpan sejarah Pulau
Onrust.
Salah Satu Koleksi di Museum Pulau Onrust |
Kabarnya, Pulau Onrust
ini termasuk pulau yang angker. Dan setelah aku berkeliling dan melihat-lihat
pulau ini , aku memang merasakan kalau pulau ini agak horor. Terasa sepi
padahal banyak pengunjung yang berlalu lalang. Sepinya tuh bukan sepi kenikmatan.
Apalagi yang di sekitar makam. Beuhhh.... Plis, jangan pernah ngegalau di sana.
Tar kesambet. wkkwkw
Sisa-sisa Bangunan Karantina Haji |
Setelah puas jalan-jalan
di pulau Onrust, kunjungan selanjutnya sekaligus yang terakhir adalah Pulau
Cipir
Lokasi Pulau Cipir ini
juga gak begitu jauh dari Pulau Kelor dan Onrust. Jadi, hanya butuh waktu
beberapa menit untuk bisa sampai ke sini.
Di Pulau ini, aku juga
menemukan banyak reruntuhan bangunan peninggalan masa lalu yang
masih dikenang seperti di Pulau Onrust. Ada reruntuhan
bangunan karantina haji dan Rumah Sakit. Di Pulau ini juga dipenuhi dengan
pepohonan tua yang membuat pulau ini jadi adem. Kami bisa duduk santai di bawah
pohon sambil memandang ke arah laut.
Ohiya, di pulau ini
sedang ada pembangunan. Entah pembangunan apa itu aku gak tahu. Ya, mungkin mau
memperindah pulau ini. Hehhe....
Hari semakin sore,
sekitar pukul 4 kurang, kami mengakhiri jejalah dan kembali ke kapal untuk
menyebrangi lautan kembali ke Muara Kamal. Dan sekitar pukul 4:30, kami tiba di
dermaga.
Setelah menyebrangi
lautan, aku melanjutkan perjalanan darat menuju ke rumah. Dan alhamdulillah,
sekitar pukul 6:30 aku sampai di rumah.
Perjalanan yang
melelahkan sekaligus menyenangkan sekali. Singkat namun terkesan hebat!
Aku pikir, Kepulauan
Seribu hanyalah pulau biasa yang menjadi sasaran untuk liburan. Namun ternyata
aku salah, ada banyak sejarah yang harus kita ketahui di sana,
Nah, buat kalian yang
mau Jelajah 3 Pulau ini, kalian bisa kunjungi www.antarworldtravel.com.
Gak perlu takut dompet
menjerit, karena biaya untuk menjelajah 3 Pulau ini hanya Rp.
100.000/orang. Meeting point di Muara Kamal dan
kalian siap diajak jalan-jalan sekaligus dapat air mineral + makan
siang.
Gimana? Cukup murah,
kan?
Yuk ahh, nikmati akhir
pekan dengan jalan-jalan sekaligus nambah pengetahuan sejarah di Kepulauan
Seribu bersama AntarWorld Travel :D
Ah, jadi kangen kepulauan seribu, terakhir ke kepulauan ini 4 tahun yll :-( Semoga bisa kesana lagi.
ReplyDeleteHayu ke sana lagi, Mas~
DeleteAku udah pernah, kelor bagus ^^
ReplyDeleteMantep Nur sekarang aktif ya di dunia blog ^^
Iya, memang bagus! :D
DeleteBelum terlalu aktif ini, Mba.. masih berusaha utk aktif nulis trus. :D
pulau seribu emang jadi refrensi banget buat penduduk ibukota yang mulai penat dengan situasi dan polusi kota.
ReplyDeletegue cuma pernah ke pulau bidadari.. lumayan lah. dan.. emang rata2 pulau2 di pulau seribu masih erat sejarahnya dengan belanda
Iyaa...
DeleteLokasinya ini dekat Jakarta, jadi enak buat liburan ketika bosan dengan penatnya Jakarta. Apalagi lautnya juga masih biru.
Bisa liburan sambil belajar sejarah juga. :D
aduh jadi pingin ke sana, secara ada pantai, ada museum ada peninggalan sejarah yang aku suka banget
ReplyDeleteHayu ke sana. Seseruan di Pulau Seribu :D
DeleteLihat foto kelapanya jadi rindu sama kampung halaman (Wakatobi).
ReplyDeleteWahh, itu tandanya harus mudik tuh, Mas. :D
DeleteMurah bgt 3 pulau 100 dpt maksi pula.. muara kamal itu dimananya muara angke ya mba?
ReplyDeleteIya, murah meriah dongs.. :D
DeleteDuh, dimananya, yak... Aku juga kurang paham. Mueheheh
Aku belum pernah ke Kep Seribu :(
ReplyDeleteHayu ke sana. Aku aja yang baru pertama kali ke sana ketagihan mau ke sana lagi. :D
DeleteAku belum pernah ke pulau seribu, Nuy. Ajakin dong! haha
ReplyDeleteAsik banget ya itu pemandangannya, bisa murah lagi 100rb.
Hayuk! Kapan ya ke sana lagi? :D
DeleteIya, murah.. Makanya sayang kalau dilewatkan :D
berasa gersangnya ya pohonnya..
ReplyDeleteau belum pernah ke pulau seribu, sih, mentok ke daerah banten, anyer
Yang di Pulau Kelor emang gersang, Mba Yu.. Tapi kalau ulau lainnya engga...
DeleteIni juga aku kali pertama ke Pulau Seribu. Huahaha