Di bawah sinar lampu kamar hotel yang remang, aku mulai merapikan pakaian dan semua barang bawaanku ke dalam tas setelah mendapat kabar kalau besok pagi, aku dan kedua bosku akan kembali ke Jakarta. Kepulanganku besok sungguh di luar rencana. Padahal, sebelumnya beliau bilang kalau kami akan kembali ke Indonesia pada hari Minggu.
Waktu itu hari Jumat, 6 Maret 2015, pukul 21:30 waktu SingapuraWHAT??? Terus saya naik pesawat dari Singapura ke Jakarta sendirian? Oh God...
Masih ingat ceritaku bagaimana aku bisaSabtu Pagi, 7 Maret 2015nyasarke Singapura? Kalau belum, Kalian bisa baca di Aku dan Cerita Kemarin :D
Seperti biasanya aku bangun lebih awal. Bangun tidur, aku mulai kembali melanjutkan aktivitasku semalam. Merapikan barang bawaan alias packing. :D
Waktu menunjukkan pukul 09:00 pagi. Setelah kedua bosku selesai mengurus administrasi hotel, kami langsung on the way menuju bandara Changi Airport.
Dalam perjalanan menuju bandara, Pak Bos kembali menegaskan bahwa kami akan ke Jakarta dengan pesawat yang berbeda. Aku sendiri menggunakan Singapore Airlines, sedang kedua bosku menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dan aku cuma bisa pasrah karena memang tiket sudah dibeli.
Ehh, iya.. ada yang aneh, gak?? Ya, masa aku naik pesawat SQ sedang si bos GA? wkwkw.....
Gak taulah gimana ceritanya, yang pasti sih kataya tiket pulang ke Jakartaku sudah dibeli dengan maskapai Singapore Airlines. Ya Alhamdulillah, sekalinya naik pesawat langsung dikasih maskapai high class macam ini. Walaupun berada di kelas ekonomi, tapi tetap alhamdulillah.. Huahahah...
Mendengar harus naik pesawat dari Singapur ke Jakarta sendirian tanpa orang yang dikenal, aku langsung merasa bingung, bahkan pengen nangis malah :3
Pertama. Ini adalah kali pertama datang ke Singapur dan naik pesawat. Jadi semua-muanya aku belum paham. Apalagi soal bandaranya :(
Kedua. Nyaliku belum terlalu berani buat terbang naik pesawat terbang. Apalagi ini baru kali kedua.
Ketiga. Saat akan naik pesawat, aku dan bos menunggu di Terminal yang berbeda. Aku berada di terminal 2, sedangkan bosku di terminal 4. Ini yang mengharuskan kami berpisah di terminal karena waktu terbang kami berdekatan. Jadi mereka gak bisa mengantar ke terminalku.
Keempat. Karena aku gak bisa bahasa inggris dan gak ngerti gimana prosedur simpan barang di bagasi, aku harus membawa semua barang bawaan masuk ke dalam bagasi kabin. Barangnya itu berupa 1 koper sedang, 1 tas ransel, 1 tas selempang, dan 2 tote bag yang terisi penuh. KEBAYANGKAN REPOTNYA? :'(
Tapi itu adalah kenyataannya. Gak ada yang bisa dilakukan selain menenangkan diri dan berkeyakinan semuanya akan baik-baik saja untuk menghadapi rasa gelisah itu.
Sebelum masuk ke dalam pesawat, aku harus melewati serangkaian pemeriksaan. Dan kejadian memalukan itu terjadi.
Si petugas itu berbicara sesuatu menggunakan bahasa Inggris. Aku cengok dan benar-benar gak ngerti. Dia berisyarat ini itu, tapi aku tetap gak paham. Sampai akhirnya aku baru ngeh dengan kata "open" yang terdengar samar. Barulah aku paham kalau dia memintaku untuk membuka koper :(
FYI aja sih. bahasa Inggris mereka itu ke-melayuan gitu. Jadi gimana, yaaa... Aku makin gak paham :(
Pas baru masuk ke dalam pesawat, aku langsung menemukan tempat dudukku. Yap, alhamdulillah aku gak bodoh-bodoh banget. Wkwkw. Pas banget ada Pramugarinya, dia menanyakan kembali dimana tempat dudukku. Setelah sodorin tiket, Pramugari bilang tempat dudukku di sini, sesuai yang aku temukan. Kemudian dia membantuku menaikkan barang-barang ke dalam bagasi.
Aku duduk bersama seorang laki-laki chinese. Kursi kami ada 3. Dia duduk di pojok dekat jendela. Sedang aku di pinggir. Kursi tengahnya kosong. Selama perjalanan, kami saling diam, dan dianya juga tidur. Pas Pramugari cantik datang menawarkan makanan menggunakan bahasa inggris, bagusnya aku ngerti. wkwkwk Aku memilih Nasi Ayam dan Teh Manis aja. Tapi dilengkapi dengan beberapa snack juga. Tapi jujur sih, makananya lebih enak pas awal dari JKT ke Sipore.
Ketika pesawat hendak mendarat, lelaki chines tadi membantuku menurunkan barang bawaan. Iya, soalnya barang-barang dia ketumpuk sama barang-barangku. Hahaha..
But, Thanks a lot pokoknya!
Dan, yaaa.... meskipun hampir kayak orang linglung pas nyari gate, cek in dan saat berada di dalam pesawat, aku berhasil melewati itu semua
Langit menyambutku dengan gerimis rintik-rintik. Aku menuju rumah dengan menggunakan Taxi Bandara Blue Bird. Gak ada yang menunggu atau menjemputku di Bandara kayak di film-film gitu. Karena sekeluarnya dari hotel, aku gak bisa sms, tlp, atau internetan. Jadi gak bisa ngabarin aku naik pesawat jam berapa dan sampai di Jakarta jam berapa. Tapi Alhamdulillah, tetap bahagia dan bersyukur bisa kembali lagi ke rumah dan melepas rindu dengan keluarga terutama Ibu dan Bapak.
Dan sampai saat ini, penerbangan itu masih teringat jelas dalam ingatan. Penerbangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Apalagi momen harus naik pesawat Singapore Airlines sendirian yang semua-muanya pake bahasa Inggris. Sedang aku, bahasa inggrisnya cuma tau "I Love You" doang. *ehh
Tak pernah terlintas dalam pikiran bahwa aku bisa naik pesawat dan berkunjung ke luar negeri. Ya gimana enggak, mau ke luar kota aja izinnya susah, gimana naik pesawat, ke luar negeri, berhari-hari? Hahaha. Tapi Allah maha baik hingga mengizinkan ini semua terjadi meskipun dalam tugas kerja.
Good Bye, Singapore.
Semoga waktu mengizinkan aku mengunjungimu lagi untuk liburan dan jalan-jalan.
Aamin....
Tapi mayan banget nget itu tiket SQ nya nur.
ReplyDeleteAgak gimana juga sih ya, si bos naik GA, staf naik SQ, tp selama ditanggung kantor ok ok aja hahaha
Bukan lumayan api. Tapi alhamdulillah banget, Mba Ain.. 😂
DeleteWaouu keren uda bisa travel solo. Semoga kesampaian yaaaa
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Gak traveling sendiri, mBak..
DeleteItu lg menjalankan tugas negara kok :v
Hmm, mbaknya pasti gak baca nih. Cuma komen doang. Wkwkkw
Masa, sih, cuma ngerti a lap yu doang? Dusta! Paling gak, dasar-dasar kayak good morning sama good night, tau. Wqwq.
ReplyDeleteBoro-boro gue ke Singapura, keluar dari pulau Jawa aja belum. :')
Wahahaha, iya deh, Yog. Iyaa...
DeleteAhh, lu mah tapi kan masig mending sering jalan-jalan jga :(
uhuuuy rejeki ngga kemana yess.. bilang ai lap yu kesemua orang jabanin dah XD
ReplyDeleteIya. Alhamdulillah rezeki..
DeleteAmpun, Mbak! Cukup bilang ai lap yu nya sama si dia aja. Ehh :v
Trus setelah turun koko yg bantu ambilin barang itu kemana?
ReplyDeleteRejeki ya bisa ke Luar Negeri
ReplyDelete