Seminggu sebelum hari H, segala keperluan dan perlengkapan untuk melakukan perjalanan ke Malang dan Jogja sudah mulai dipersiapkan. Rasanya kayak gak sabar menanti hari itu. Secara, ini adalah perjalanan pertamaku setelah sekian lama diidam-idamkan. Apalagi, setelah beberapa kali mengalami kegagalan karena gak mendapat izin dari Ibu. Duh, elah. Jadi anak kesayangan mah emang susah. Nginep di rumah temen yang masih tetangga aja gak dibolehin. Apalagi sampai nginep di luar kota. Boleh sih boleh, asal didampingi orangtua atau Kakak. Haelaah.....
Ya gitu. Meskipun usia udah gak belasan, aku bukan tipe anak yang "dibebasin" sama keluarga, terutama Ibu dan Bapak. Apalagi soal berkunjung dan bermalam di kota orang. Tapi kali ini, aku bersikeras meyakinkan mereka bahwa aku ini sudah besar, sudah bisa mandi sendiri, cari uang sendiri, dan hidup bahagia bersama kamu mandiri. Setelah mengeluarkan "rayuan maut", akhirnya, permohonanku untuk melakukan perjalanan ke Malang dan Jogja pun di ACC meskipun cuma berdua dengan temanku, Anggita. Yeaayyyy................
Tujuan Traveling pertamaku kali ini adalah ke Malang untuk mengunjungi Museum Angkut, mengunjungi Bude Sara beserta keluarga besar dari Ibu, ke Gunung Bromo, dan Wisata Penanjakan. Kemudian ke Jogja untuk mengunjungi Mbah temanku, Anggita, sekaligus mengunjungi beberapa tempat di Jogja seperti Tugu Jogja, Pantai, Hutan Pinus, dan beberapa tempat lainnya.
H-1 minggu, Ibu udah mulai mengingatkan keperluan dan perlengkapan apa aja yang harus dibawa. Termasuk soal Tas & Koper mana yang mau digunakan. Karena aku harus memilih Tas dan Koper yang tepat untuk menampung semua barang bawaan. Secara gitu, 10 hari bukan waktu yang sebentar untuk tinggal di kota orang. Apalagi, aku harus membawa semua perlengkapan yang dibutuhkan, termasuk obat-obatan, pakaian, kebaya kondangan, sepatu, jaket, perlengkapan sholat, mandi dan seperangkat alat narsis lainnya.
Di kota orang 10 hari. Bawa tas atau koper nih? Kalau saran dari Ibu sih, aku disuruh menggunakan koper aja. Tapi kan............ Aah, hal ini menjadi penyebab kegalauanku H-1 minggu traveling. Kalau bawa tas ransel biasa, emang muat? Kalau bawa koper, emang gak repot? Secara gitu, ada beberapa lokasi yang sepertinya gak mendukung kalau bawa-bawa koper.
Setelah beberapa kali galau memikirkan soal Tas & Koper, akhirnya aku memutuskan untuk membawa tas ransel dan slempang kecil untuk menemani perjalananku. Alasannya sih karena mudah didapatkan di MatahariMall.com, dan lebih enak dibawa dalam perjalanan. Tas ransel untuk menyimpan pakaian dan perlengkapan lainnya, sedang tas slempang untuk menyimpan HP dan Uang.
Eh, emang muat menyimpan keperluan dan perlengkapan untuk traveling 10 hari dalam satu tas ransel dan satu tas kecil? Muat aja, kok! Namun dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Apa aja itu? Nih, simak!
Pertama: Bawa Barang Bawaan yang dibutuhkan aja
Yang ini dibutuhin, yang itu juga butuh. Trus yang anu perlu juga buat nganu.
Ah iya. Biasanya mah cewek gitu. Ngeliat ini dan itu ngerasa bakal dibutuhin. Padahal mah, sebenarnya benda itu gak dibutuhin banget. Iya, itu aku banget deh. Wkwkw
Sempat galau soal barang-barang apa yang mau dibawa. Pengennya sih kemas barang bawaan sedikit mungkin, tapi ngeliat ini mau dibawa, ngeliat itu mau dibawa juga. Pas udah numpuk, baru sadar tasnya udah gak muat. Huh!
Nah-nah, hal ini emang harus banget diperhatikan. Pengalamanku traveling tahun lalu, hampir aja aku bawa barang-barang yang gak penting, tapi akhirnya aku cek ulang dan hanya bawa barang yang benar-benar yang diperluin aja. Termasuk soal pakaian. Traveling 10 hari bukan berarti harus bawa 10 style baju lho.
Untuk menghemat muatan dalam tas, barang bawaan seperti sepatu dan Jaket lebih baik dipakai saja, dan jangan dimasukkan ke dalam tas. Karena 2 barang ini lumayan "makan tempat" lho. Kayak aku gini, jaket diikat di pinggang aja :D
Kedua: Lipat pakaian dengan rapi
Untuk mengemas barang bawaan supaya rapi dan muat dalam tas, melipat pakaian dengan rapi itu penting banget. Soal melipat baju, aku menggunakan model "gulung-gulung" supaya semuanya muat dalam tas.
Source: Google
Ohiya, tips melipat baju seperti ini pertama aku tau dari temanku Neta pas lagi perpisahan sekolah SMK. Pas nyoba melipat baju seperti ini, ternyata memang benar jadi lebih menghemat muatan di dalam tas. Tips ini ternyata juga banyak diterapkan dan direkomendasikan orang-orang untuk mengemas barang bawaan lho.
Ketiga: Bawa Kantung Plastik kosong dan Tote bag
Kebanyakan orang pasti gak kepikiran buat bawa kantung plastik kosong, termasuk aku. Kalau gak diingatkan Ibu, aku juga lupa untuk membawa kantung plastik ini. Padahal, kantung plastik penting banget untuk dibawa atau disiapkan di dalam tas untuk hal-hal yang tidak terduga. Misalnya pas "mabuk" dalam perjalanan, atau menyimpan sampah agar tidak berceceran. Termasuk juga untuk menyimpan pakaian kotor bekas pakai. Karena sayang dong kalau pakaian bekas pakai dicampur dengan pakaian bersih di dalam tas tanpa "pembatas".
"Ngapain bawa-bawa kantung plastik segala? Kan kalau beli makan atau minuman nanti dapat plastiknya?"
Iya, sih. Kalau beli sesuatu di mini market, kita pasti mendapat kantung plastik. Tapi kan, mungkin aja kita membutuhkan kantung plastik sebelum datang ke mini market. Makanya, bawa cadangan kantung plastik dari rumah lebih aman. Gak usah banyak-banyak. Cukup 1 ukuran kecil, dan 1 ukuran besar aja kok.
Selain itu, aku juga membawa Tote bag atau tas tenteng untuk menyimpan oleh-oleh saat hendak balik ke Jakarta. Tas ini juga berguna untuk menyimpan pakaian kotor juga sih.
Oke. Sekiranya begitulah cerita pengalamanku saat hendak traveling 10 hari tahun lalu. Kalau aku memilih menggunakan tas ransel dan tas slempang, kalau kalian lebih memilih tas atau koper nih?
Kalau tujuannya kota besar dan jangka waktunya 10 hari, malahan bisa sempatin nyuci baju, jadi hemat. kalau takut ga sempat, andalkan laundry kiloan yang menjamur. Kalau saya sih lebih sebenarnya lebih senang bawa koper, karena semua barang bisa masuk, pasti dibagasikan dan mudah didorong tapi sejak menikah suami aliran ransel jadi harus menyesuaikan dengan packing yang lebih efisien lagi.
ReplyDeleteIya sih bener. ENaknya koper itu bisa ditarik dorong. Asal ke kota besar, ya. Kalau macem perkampungan, duh, elah. Bakal sering lewatin becekan keknya. Hahahah....
DeleteJAdi skrng ikutan pake ransel aja ya, Mbak? :D
Lebih enak pakai ransel (keril) atau koper kk?
ReplyDeleteTergantung perjalanan travelingnya mau kemana sih, Kak..
DeleteKalau aku kan karena gak memungkinkan pakai koper, makanya pake tas ransel HIhi
Jadinya bawa tas ransel kok gambarnya tas koper #ehh 🙊
ReplyDeleteKan itu contoh cara melipatnya, Kak :(
Deleteharus rapi kalo mau berpergian, rapi dlaam bawa barang dan penyusunan barang yakan
ReplyDeleteYap, bener banget.
DeleteKalau enggak, bawa tas dam koper berapapun, gak bakal muat barang bawaannya
Kalo aku sih lebih suka bawa koper kecil. Enak tinggal geret geret 😂😂
ReplyDeleteKoper kalo agak lama perjalanannya, soalnya aku turis yang manja hahaha. Tinggal geret doang. Tp kalo liburannya lebih pendek kayak cuma 2 malam gitu bawa tas aja udah cukup :)
ReplyDeleteSalam kenal ya kak Nurlina. Tulisannya bagus :)
Regards,
Dee - heydeerahma.com