Memasuki zaman digital dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, berbagai platform pinjaman online mulai menjamur dengan berbagai fitur keunggulan yang mereka miliki. Hanya dengan KTP saja, kita bisa mendapatkan uang pinjaman dengan cepat, katanya. Tanpa perlu datang ke kantornya, tanpa perlu didatangi pihak pinjaman untuk survei dan semacamnya. Iya, kemudahan itu yang dijanjikan para "pengusaha" baru dalam bidang finansial untuk menarik para "pelanggan".
Banyaknya platform pinjaman online memang ada baik dan buruknya. Tergantung dari sisi mana kita melihat. Ada yang bahagia dengan adanya layanan ini terutama saat mereka kepepet membutuhkan uang, mereka bisa memanfaatkan layanan pinjaman online ini. Mudah, cepat, bunga rendah dan sangat menjanjikan daripada harus luntang-lantung meminjam uang kepada orang lain/teman. Tapi sayangnya, sudah diberi "pertolongan", ada saja bahkan banyak pelaku-pelaku yang berani berutang tapi tidak mau bertanggung jawab membayar hutangnya.
Source: Google
Banyaknya platform pinjaman online memang ada baik dan buruknya. Tergantung dari sisi mana kita melihat. Ada yang bahagia dengan adanya layanan ini terutama saat mereka kepepet membutuhkan uang, mereka bisa memanfaatkan layanan pinjaman online ini. Mudah, cepat, bunga rendah dan sangat menjanjikan daripada harus luntang-lantung meminjam uang kepada orang lain/teman. Tapi sayangnya, sudah diberi "pertolongan", ada saja bahkan banyak pelaku-pelaku yang berani berutang tapi tidak mau bertanggung jawab membayar hutangnya.
Tepatnya 6 Agustus lalu, aku mengalami sebuah kejadian dimana aku mendapat SMS notifikasi bahwa seorang temanku tidak membayar hutang/cicilan pada salah satu platform peminjaman online. Dan aku diminta pihak tersebut untuk mengingatkan teman tersebut untuk segera melunasinya.
Kesel? Sebel? Ya, itulah yang awalnya aku rasakan. Aku sebel karena menganggap bahwa teman tersebut telah memberikan nomor tlpnku kepada penyedia pinjaman itu. Haelah, plis deh. Kita kan cuma teman biasa. Kenapa memberikan nomorku kepada pihak mereka. Aku sebel gitu dilibatkan dalam permasalahan hutang.
Belum hilang rasa kesalku, beberapa teman sekantor mengeluhkan hal yang sama.
"Eh, Lo dapet SMS nya juga? Waahhh... Parah nih!"
Aku gak kesel sendirian, Ternyata banyak yang mendapat SMS yang sama, bahkan semua orang di kantor kami mendapat SMS tersebut.
Salah satu diantara kami tidak hanya diam, dia mengambil tindakan dengan menghubungi teman yang punya hutang tersebut. Awalnya si teman ini tidak merespon, tapi kami terus menghubungi hingga akhirnya dia menjawab telpon tersebut.
Awalnya dia tidak mengaku (sumpah demi Allah) kalau tidak memberikan nomr kami pada pihak pinjaman, lalu kami desak dan dia bilang bahwa dia benar-benar tidak memberikan nomor-nomor kami, tetapi pihak pinjaman tersebut mendapatkan nomor kami dari akses/kontak yang tersimpan dalam email/HPnya.
Mendengar jawaban itu, aku langsung teringat nasihat mas-mas sebelah tentang akses yang diminta sebuah aplikasi. Jadi ternyata inilah manfaat atau tujuan mereka saat meminta akses kontak dalam device/HP kita. Oke, sekarang aku paham!
Jadi, Mereka Mencuri Data Kontak?
Oh, tidak-tidak. Mereka Tidak Mencuri Data. Kalau dibilang mereka mencuri data, itu salah besar. Karena kitalah yang memberikan akses untuk mereka mengambil/melihat data yang ada di dalam device kita.
Mari ingat kembali step by step saat kita memasang sebuah aplikasi. Dalam step kesekian, pasti ada notif bahwa aplikasi yang kita pasang meminta izin untuk melihat/mengambil data yang ada di dalam device kita. Dan kita, dengan yakinnya memberi izin dengan memilih "YES/YA" untuk melanjutkan pemasangan aplikasi tersebut.
Iya, kan? Iya, kan? Ingat baik-baik deh!
Intinya nih,
Akibat Tidak Membayar Utang Pinjaman Online dalam kasus ini adalah, Pihak pinjaman online mengirim SMS ke seluruh kontak yang tersimpan dalam email/device tersebut yang membuat seluruh teman/keluarga/kerabat dan semua orang yang menerima SMS tersebut tau bahwa si Yang Bersangkutan memiliki utang dan tidak membayarnya.
MALU? Aku sih banget!
Punya utang, gak bayar, terus orang-orang yang kenal dengan kita tau kalau kita "lari dari tanggung jawab" dan gak bayar utang. Duhh..
Jika tidak sanggup membayar, lebih baik tidak usah berhutang. Jika ingin berhutang, maka bertanggung jawablah untuk membayarnya. Inget, ya. Utang akan tetap menjadi utang, baik di dunia maupun di akhirat. Dan akan selalu diminta pertanggungjawabannya.
Semoga kita semua selalu dilindungi berbagai macam utang, dan selalu bertanggung jawab (jika memiliki) segala utang
aamiinn....
PS:
Mohon maaf tidak bisa menyebutkan Nama Layanan Pinjaman Online tersebut. Tulisan ini hanya bertujuan untuk sharing dan tidak menjatuhkan pihak manapun. Kebijakan setiap platform pinjaman online dalam menangani kasus serupa juga belum tentu sama dengan cerita di atas.
Thanks.
Ngutang kok ga bayar...dosaaaa
ReplyDeleteIya tuh. Dia gak inget dosanya. Huhu
Deletesemua platform pinjam online itu memang ada term & conditionnya. Dan seluruhnya adalah mewajibkan kita untuk memberika akses kontak ke mereka, kalau ga ya ga dapat pinjaman.
ReplyDeleteAhh ga kebayang deh gimana jadinya si dia yang ga bayar hutang
Semoga kita gak kayak gitu, ya. Huhuhu
DeleteMas-Mas sebelah itu mantan, ya?
ReplyDeleteKak, ini komen apa ya mksdnya? Tulisannya gak bisa dibaca, gak jelas, bebayangan gitu kayak masa lalu
DeleteApapun platformnya, yang namanya ngutang ya wajib bayar hehe
ReplyDeleteBtw, iya emang kitanya aja yang males baca T&C segambreng, jadi pas datanya diambil, bilangnya pencurian. Lah, mana ada pencurian atas seizin empunya rumah.
Nice share.
Minjem ke teman kan juga harus dibayar lho. Wkwkwkw
Deletebener tuh. Banyak bngt yg menyepelekan T&C saat menginstal aplikasi.
oalah, itu ya ternyata salah satu tujuan minta akses kontak dr beberapa aplikasi, hmm bisa gitu ya, semoga utang temennya segera lunas yak wkwk
ReplyDelete