Berita pengeboman di Surabaya beberapa waktu lalu sempat meresahkan rakyat Indonesia, khususnya warga Surabaya dan Sidoarjo - Jawa Timur. Pengeboman yang memakan korban jiwa itu terjadi di beberapa titik seperti Gereja, Rusun dan Polrestabes Surabaya dalam waktu yang berdekatan benar-benar membuat situasi menjadi mencengangkan. Apalagi, dalam insiden ini terkuak bahwa pelaku pengeboman adalah sindikat terorisme yang dilakukan oleh oknum-oknum yang "tidak disangka".
Iya, siapa sangka kalau satu
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya (yang masih kecil) menjadi
pelaku pengeboman. Padahal, di mata para tetangga dan kerabat dekatnya, pelaku adalah
sebuah keluarga yang baik dan dekat dengan agamanya. Sungguh sulit dipercaya
ketika Perempuan dan anak dibawah umur ikut dilibatkan dalam pengeboman yang
disebut-sebut sebagai bom bunuh diri ini.
Suasana tegang dirasakan tidak
hanya di sekitar Jawa Timur. Sebagian besar warga Ibu Kota Jakarta pun ikut
takut setelah insiden pengeboman itu terjadi. Al hasil, selalu ada tindakan
serius ketika ada hal-hal yang mencurigakan. Apalagi setelah beredar banyak
berita menakutkan yang disampaikan dari mulut ke mulut hingga tersebar luas dunia
media social tentang tindakan terorisme selanjutnya.
Eh, kenapa mesti takut?
Satu hal yang harus kita
pertanyakan dalam diri kita adalah kenapa kita harus takut dengan berita-berita
atau informasi yang tidak jelas itu? Dari mana dan dari siapa asalnya,
memangnya kita tau? Bisa jadi berita itu datang dari
orang yang memang sengaja ingin membuat riuh negara kita. Namanya juga aksi
teroris. Apalagi yang dia inginkan kalau bukan melihat peperangan dan tumpah darah
di negara kita?
Waspada itu harus. Tapi takut
berlebihan, Jangan!
Karena ketika kita takut, mereka
akan senang. Mereka akan tertawa. Dan mereka akan merasa bahwa misinya untuk
meresahkan kita sudah berhasil. Kita sebagai manusia yang cerdas harus melawan
Terorisme dengan Ketenagan.
Salah satu aksi menenangkan
bangsa kita ketika terjadi insiden peledakan bom di Surabaya adalah menolak dan
melarang penggunaan hastag #PrayForIndonesia di berbagai media sosial. Kenapa?
Karena hastag tersebut seperti mencerminkan bahwa Indonesia sedang "berduka".
Termasuk juga tidak menyebar luaskan broadcast-broadcast atau berita yang tidak
bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ya, benar. Memang itulah yang
seharusnya kita lakukan. Tidak panik dan tidak ikut-ikutan menyebarluaskan
berita yang tidak jelas. Banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan kejahatan
terorisme. Maka dari itu, kita harus pintar dan cerdas dalam menghadapinya.
Melawan Terorisme Dengan
Ketenangan
Untuk menciptakan rasa tenang dan
aman, kita harus melawan tindak terorisme dengan ketenangan. Misalnya dengan
melakukan 5 hal seperti:
1. Tidak Menyebarluaskan
Informasi yang Tidak Jelas
Tau sih, niatnya adalah ingin
memberitahu teman-teman mengenai informasi “penting” tentang terorisme yang
kita dapat. Tapi jika informasi tersebut berasal dari sumber yang tidak jelas,
lebih baik berhenti dan tidak menyebarluaskan informasi tersebut. Salah-salah,
berita tersebut malah membuat situasi makin runyam.
2. Memotivasi Teman beserta
keluarga
Menularkan ketenangan dengan
memotivasi teman, keluarga dan kerabat dekat untuk tidak panik dan selalu
waspada atau jangan mudah percaya dengan berita-berita yang tersebar di media
social maupun berita sekitar. Karena keresahan sering kali muncul dari
berita-berita hoax tersebut.
3. Tidak Ikut-ikutan Perkumpulan
Yang Tidak Jelas
Jaman sekarang banyak sekali
perkumpulan-perkumpulan baru yang mengatasnamakan pengajian atau belajar
bersama. Nah, kita harus hati-hati dengan perkumpulan tersebut. Jangan sampai
mengikuti perkumpulan tidak jelas yang malah mengajarkan kesesatan.
4. Memohon Perlindungan Dari
Kejahatan Terorisme
Sebagai umat beragama, adalah
suatu keharusan kita memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Jangan lupa
selalu berdoa memohon agar kita selalu dilindungi dari kejahat aksi terorisme
dan tidak terpengaruh dalam ajakan dan aksi terorisme.
5. Saling Mendoakan
Kejahatan tidak seharusnya
dibalas dengan kejahatan. Maka dari itu, ada baiknya kita balas kejahatan
Terorisme dengan saling mendoakan agar mereka sadar bahwa tindakan terorisme bukanlah
perbuatan yang baik karena terorisme adalah tindak kekerasan dan bisa merenggut
nyawa seseorang. Kita adalah manusia beragama, berbudaya dan berbangsa yang
satu. Tindak kekerasan dan kejahatan terorisme tidak pernah ada dalam ajaran
manapun. Untuk itu, Tetap menjadi manusia yang berpedoman pada Tuhan Yang Maha
Esa dan selau memohon perlindungan-Nya.
Terorisme adalah tindak
kejahatan, dan kita harus menghadapinya dengan Tenang.
No comments
Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya..
Tiada kesan tanpa komentar yang kau tinggalkan. ^,^